Terjemahan

Monday, July 30, 2012

Kekeringan Ancam 9.000 Hektare Lahan Pertanian Jatim


 
Lebih dari 9.000 hektar lahan pertanian di Jatim diprediksi akan mengalami kekeringan tahun ini. Selain karena rendahnya curah hujan, kekeringan juga disebabkan pola tanam petani yang menyimpang dari Rencana Tata Tanam Global (RTTG)

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jatim, Supaad, Jumat (27/7/2012) mengatakan, prediksi kekeringan tersebut terjadi di 15 kabupaten/kota.  Diantaranya, Kabupaten Jember (236 Ha), Lumajang (321 Ha), Pasuruan (631 Ha), dan Situbondo (1435 Ha), Kediri (51 Ha), Nganjuk (62 Ha), dan Mojokerto (531 Ha).
Persentase luas lahan itu hanya sebagian kecil dari total luas lahan irigasi teknis yang ada di Jatim seluas 913.494 hektar. "Jadi potensi kekeringan ini tidak akan mengancam produksi pertanian di Jatim," katanya. Dia menyayangkan, saat musim kemarau, justru petani menanam padi yang relatif membutuhkan banyak air." Kebutuhan air untuk 1 hektar tanaman padi bisa digunakan untuk mengairi 4 hektar tanaman palawija," tambahnya.
Potensi air baku di Jatim mencapai 54 miliar meter kubik per tahun. Dari jumlah tersebut, hanya 19,2 miliar meter kubik yang maksimal digunakan. Sebanyak 80 persen dari jumlah itu digunakan untuk kebutuhan irigasi.  Sisanya, 20 persen untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan industri.


Editor :
Kistyarini

http://regional.kompas.com/read/2012/07/27/16465215/Kekeringan.Ancam.9.000.Hektare.Lahan.Pertanian.Jatim 

Thursday, July 26, 2012

Brebes Ekspor Ratusan Ton Bawang ke Thailand


BREBES, suaramerdeka.com - Ratusan ton bawang merah asal Brebes setiap bulan kini diekspor ke Thailand dan Malaysia. Ekspor itu dilakukan para pedagang menyusul produksi petani yang melimpah karena tengah panen raya.
Aktivitas pengepakan bawang merah untuk ekspor terlihat di beberapa gudang bawang di sepanjang jalur pantura Desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Brebes. Sejumlah kontainer juga tengah mengantre untuk diisi bawang merah tersebut.
Bupati H Agung Widyantoro SH MSi, bersama rombongan melakukan pemantauan langsung ke gudang HRD Klampok Brebes. Bupati juga menyempatkan dialog dengan pedagang dan para buruh.
Beni Santoso, pedagang bawang merah mengatakan, ekspor bawang ke Thailand dan Malaysia itu sudah dilakukannya sejak tiga minggu terakhir. Satu minggu rata-rata tiga kali kirim sebanyak 12 kontainer atau 336 ton.
"Jadi selain impor, kami juga melakukan ekspor bawang. Kalau ditotal, ekspor bawang dari Brebes sebanyak 20-25 setiap minggunya. Selain dari Brebes, ekspor juga dari Cirebon dan Jawa Timur," ujar pemilik gudang bawang HRD Klampok, Kecamatan Brebes.
Dia menjelaskan, ekspor bawang itu biasanya dilakukan setiap bulan Juli hingga November, di mana produksi petani sedang melimpah. "Tahun ini ekspor yang kami lakukan terbilang lebih awal, karena biasanya kami baru kirim ke luar negeri sekitar bulan September," jelasnya.
Bupati Brebes H Agung Widyantoro SH MSi mengatakan, Pemkab Brebes memberikan apresiasi tinggi terhadap putra daerah yang mampu meningkatkan produksi. Pihaknya juga mendorong agar para pedagang lainnya juga ikut mengekspor bawang. "Ekspor ini kami harapkan sebagai titik awal bangkitnya bawang merah Brebes," tandasnya.
( Bayu Setiawan / CN33 / JBSM
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/07/24/125178/Brebes-Ekspor-Ratusan-Ton-Bawang-ke-Thailand

Olahan Daging Asal Malaysia dan Singapura Dimusnahkan


Sebanyak 76 kg olahan daging sapi dan ayam tanpa izin yang dibawa oleh para TKI dari Negara Malaysia dan Singapura dimusnahkan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang (BKP Kelas 1 Semarang), Kamis (26/7/2012)
KOMPAS.com/PUJI UTAM



SEMARANG, KOMPAS.com - Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang memusnahkan 76 kg daging dan olahannya yang dibawa oleh para Tenaga Kerja Indonesia dari Malaysia dan Singapura di Balai Karantina Hewan Semarang, Kamis (26/7/2012). Selain itu, Balai Karantina juga memusnahkan enam burung jenis cucak rowo, kacer dan trucuk asal Pontianak.
Kepala Seksi Karantina Hewan Heli Afiantoro mengatakan barang-barang tersebut disita dari para TKI yang dibawa melalui Bandara Internasiol Ahmad Yani. Produk hewan tersebut ungkapnya, dilarang beredar dan dikonsumsi karena diduga membahayakan kesehatan.
"Pemusnahan ini bentuk perlindungan terhadap masyarakat sebagai konsumen, terutama untuk mencegah penyakit mulut dan kuku serta flu burung," ujarnya.
Sejumlah barang yang dimusnahkan antara lain berupa daging sapi, ayam, sosis, bakso, rendang sapi, burger sapi dan ayam, dendeng sapi, jeroan sapi, dendeng babi, nugget ayam dan kulit sapi. Barang itu disita dalam kurun waktu Mei hingga Juli 2012.
Sedangkan burung asal pontianak yang juga turut dimusnahkan dibawa melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang tidak disertai dengan dokumen karantina hewan. "Hewan itu kemudian kami karantina dan selama masa karantina ternyata burung-burung itu mati," ujarnya.
Kegiatan pemusnahan ini ungkapnya dilakukan sesuai dengan Undang-undang No 16 tahun 1992 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan. Selain itu juga berdasar Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2000 tentang pemusnahan bahan asal hewan (BAH) dan hasil bahan asal hewan (HBAH).
Terkait dengan masih banyaknya barang dari hewan maupun olahannya yang masuk ke Indonesia secara ilegal, ia mengaku sudah melakukan sejumlah sosialisasi pada para TKI. Pihaknya juga menghimbau agar para TKI tidak lagi membawa barang-barang yang melanggar aturan. Para TKI yang kedapatan membawa barang tersebut juga diberikan bimbingan.
"Bahan asal hewan dari Malaysia ini dimusnahkan sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit hewan mengingat negara Malaysia belum dinyatakan bebas penyakit mulut dan kuku oleh WHO, sedangkan Indonesia sudah dinyatakan bebas," tambahnya.
Pemusnahan tersebut dilakukan dengan cara dibakar dan disaksikan oleh pejabat struktural BKP I Semarang, saksi dari petugas Bea Cukai Bandara dan pihak kepolisian.
Editor :
Pepih Nugraha



Wednesday, July 25, 2012

Bukti Superfarm

Teknologi Superfarm adalah teknologi dengan basis organik, di bidang pertanian dengan dua pendekatan :
  1. Upaya pengembalian kesuburan alami yang berkesinambungan 
  2. Upaya pemberian nutrisi untuk menopang pertumbuhan dan produksi optimal dalam jangka panjang 
Penerapan teknologi Superfarm di masyarakat petani dengan menggunakan kearifan lokal yang terarah pada pencapaian pertanian organik yang produktif dan berkelanjutan. Sehingga tercapai keharmonisan ekosistem menyeluruh (Irawan, 2007)

Beberapa catatan perjalanan bukti Superfarm :
2. Desa Kumpulrejo, Kaliwungu Utara, dan di Desa Sukomulyo, Kaliwungu Selatan, Kab. Kendal, Jawa Tengah
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/28/11275233/pupuk.organik.dorong.produksi atau
http://superfarm.blogspot.com/2008/09/superfarm-pupuk-organik-tingkatkan.html


pustaka tim agronom




Thursday, July 19, 2012

BADUNG, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menggelar Festival Budaya Pertanian Badung Utara mulai Jumat (13/7/2012) sampai Sabtu (14/7/2012). Festival yang bertujuan menggali semangat budaya pertanian di wilayah Badung dipusatkan di areal Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
Festival menampilkan aneka hasil pertanian dari enam kecamatan di Kabupaten Badung, yang meliputi wilayah Badung Selatan, Badung Tengah, dan Badung Utara.
Festival bertajuk "Bumi Puja, Persembahan dari Utara" dibuka Jumat sore ini di tengah gerimis hujan. Festival dimeriahkan pementasan tari Sekar Jepun, yang merupakan tarian maskot Kabupaten Badung; pawai budaya, serta pameran aneka hasil pertanian dan potensi wisata di wilayah Badung.
Kabupaten Badung dikenal sebagai wilayah pariwisata, antara lain kawasan Kuta dan Nusa Dua yang berada di wilayah Badung Selatan. Adapun wilayah Badung Utara dikenal sebagai kawasan agrowisata yang mendukung industri pariwisata Badung dan Bali.
 
Editor :
Marcus Suprihadi
http://regional.kompas.com/read/2012/07/13/14443049/Badung.Gelar.Festival.Budaya.Pertanian