Terjemahan

Thursday, March 31, 2016

KEMENTAN MINTA BULOG SERAP JAGUNG PETANI Rp 3.150 PER KILOGRAM


Jagung


JAKARTA -- Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Nandang Sunandar mengatakan pemerintah telah meminta Bulog untuk menyerap jagung kering pipil petani dengan harga minimal Rp3.150 per kilogram.

"Kementerian Pertanian sudah melaksanakan rapat koordinasi terbatas, dan memerintahkan agar Bulog melakukan penyerapan jagung petani dengan harga minimal Rp3.150 per kilogram," kata Sunandar di Pelaihari, Rabu.

Menurut dia, penetapan harga tersebut, merupakan salah satu bukti nyata dukungan Kementerian Pertanian untuk mendorong peteni, mengembangkan tanaman jagung, untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional.

"Dengan keputusan harga terendah jagung tersebut, kita ingin membuat pertanian jagung ini menarik untuk dikembangkan," katanya.

Nandang mengungkapkan, kunci keberhasilan dari pertanian jagung, adalah pengembangan luas lahan jagung, sehingga kepastian harga, menjadi sangat penting untuk menjamin petani tidak merugi.

Kabupaten Tanah Laut, kata dia, merupakan salah satu kabupaten yang sangat potensial untuk pengembangan sektor pertanian jagung.

Selain lahan yang masih cukup luas, juga produksi jagung per hektar di daerah ini, telah berada di atas rata-rata nasional yang hanya 5,2 ton per hektare, sedangkan di Tanah Laut telah mencapai 5,8 ton per hektare.

"Apalagi dibantu TNI-AD, target perluasan lahan yang seharusnya selesai untuk satu tahun, bisa diselesaikan hanya dalam waktu enam bulan. Berarti kita masih bisa menambah target," katanya.

Sebelumnya, kedatangan Nandang ke Tanah Laut untuk melakukan panen raya jagung bersama Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Pangdam IV/Mulawarman, Bupati Tanah Laut, dan beberapa pihak terkait lainnya.

Kepala Dinas Pertanian Kalimantan Selatan, Fathurrahman mengatakan, potensi yang bisa dikembangkan untuk tanaman jagung di Kalimantan Selatan, khusus di Tanah Laut masih sangat besar, antara lain, lahan kosong yang dibiarkan usai panen padi.

"Selama ini, petani membiarkan lahannya kosong setelah panen padi, padahal lahan tersebut bisa ditanami jagung," katanya.

Luas tanaman jagung saat ini, tambah dia, telah mencapai 23.800 hektare selama enam bulan, jauh meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 20 ribu hektare per tahun.

Peningkatan luas tanam jagung tersebut, selain karena dukungan program pemerintah pusat, juga campur tangan TNI-AD yang membantu petani secara langsung dalam pengembangan sektor tanaman pangan di Kalsel.




Sumber:  

KEMENTAN MINTA BULOG SERAP JAGUNG PETANI Rp 3.150 PER KILOGRAM



Jagung

JAKARTA -- Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Nandang Sunandar mengatakan pemerintah telah meminta Bulog untuk menyerap jagung kering pipil petani dengan harga minimal Rp3.150 per kilogram.

"Kementerian Pertanian sudah melaksanakan rapat koordinasi terbatas, dan memerintahkan agar Bulog melakukan penyerapan jagung petani dengan harga minimal Rp3.150 per kilogram," kata Sunandar di Pelaihari, Rabu.

Menurut dia, penetapan harga tersebut, merupakan salah satu bukti nyata dukungan Kementerian Pertanian untuk mendorong peteni, mengembangkan tanaman jagung, untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional.

"Dengan keputusan harga terendah jagung tersebut, kita ingin membuat pertanian jagung ini menarik untuk dikembangkan," katanya.

Nandang mengungkapkan, kunci keberhasilan dari pertanian jagung, adalah pengembangan luas lahan jagung, sehingga kepastian harga, menjadi sangat penting untuk menjamin petani tidak merugi.

Kabupaten Tanah Laut, kata dia, merupakan salah satu kabupaten yang sangat potensial untuk pengembangan sektor pertanian jagung.

Selain lahan yang masih cukup luas, juga produksi jagung per hektar di daerah ini, telah berada di atas rata-rata nasional yang hanya 5,2 ton per hektare, sedangkan di Tanah Laut telah mencapai 5,8 ton per hektare.

"Apalagi dibantu TNI-AD, target perluasan lahan yang seharusnya selesai untuk satu tahun, bisa diselesaikan hanya dalam waktu enam bulan. Berarti kita masih bisa menambah target," katanya.

Sebelumnya, kedatangan Nandang ke Tanah Laut untuk melakukan panen raya jagung bersama Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Pangdam IV/Mulawarman, Bupati Tanah Laut, dan beberapa pihak terkait lainnya.

Kepala Dinas Pertanian Kalimantan Selatan, Fathurrahman mengatakan, potensi yang bisa dikembangkan untuk tanaman jagung di Kalimantan Selatan, khusus di Tanah Laut masih sangat besar, antara lain, lahan kosong yang dibiarkan usai panen padi.

"Selama ini, petani membiarkan lahannya kosong setelah panen padi, padahal lahan tersebut bisa ditanami jagung," katanya.

Luas tanaman jagung saat ini, tambah dia, telah mencapai 23.800 hektare selama enam bulan, jauh meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 20 ribu hektare per tahun.

Peningkatan luas tanam jagung tersebut, selain karena dukungan program pemerintah pusat, juga campur tangan TNI-AD yang membantu petani secara langsung dalam pengembangan sektor tanaman pangan di Kalsel.




Sumber:  

Sunday, March 27, 2016

LIMA DESA DI GARUT BISA PANEN JAGUNG 42 RIBU TON


Kebun Jagung. Adhi Wicaksono/Republika


GARUT -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen jagung hibrida yang diperoleh dari persilangan antara dua atau lebih bersifat heterozygot?dan homogen di Garut, Jawa Barat, Rabu (23/3).

"Jenis jagung hibrida ini biasanya dikirim ke industri untuk digunakan dan diolah sebagai pakan ternak atau kebutuhan industri lainnya," kata Menteri Amran Sulaiman kepada pers saat panen jagung, di Desa Pangeureunan, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut.

Menurutnya, petani jagung di Kabupaten Garut boleh berbangga hati karena pada musim panen kali ini dapat menghasilkan jagung berlimpah. Dari lima desa di Kabupaten Garut dengan luasan garapan 3.500 hektare didapat produksi sebanyak 42 ribu ton.

Sasaran tanam jagung Jawa Barat tahun 2016 seluas 195.752 hektare dengan target produksi hampir 1,3 juta ton dan kontribusi Kabupaten Garut sendiri mencapai 45,28 persen yakni seluas 82.010 hektare dengan sasaran produksi 586.207 ton atau setara dengan Rp 1,8 triliun. Dengan sasaran produktivitas jagung yang cukup tinggi di tahun 2016 yaitu sebesar 83,72 kuintal per hektare, maka hanya dapat dicapai dengan penanaman jagung hibrida.

"Saya berharap petani terus mengembangkan penanaman jagung hibrida dengan varietas yang sesuai dengan kearifan lokal untuk produktivitas yang lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani," kata Amran.

Secara nasional, kata Mentan, produktivitas jagung dari tahun ke tahun mengalami tren peningkatan. Berdasarkan Angka Sementara BPS produksi jagung Nasional tahun 2015 sebesar 19,61 juta ton, naik 3,17 persen dibanding produksi tahun 2014 sebesar 19 juta ton.

"Tahun 2016 Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi jagung naik menjadi 24 juta ton atau naik 8,8 persen," katanya.

Pemerintah, kata Mentan, memberikan perhatian sangat besar terhadap bidang pertanian, diluar subsidi pupuk yang mencapai Rp28 triliun tiap tahun, sementara anggaran pertanian tahun 2015 meningkat 200 persen dari tahun 2014, untuk produksi penyediaan pangan. Sedangkan, jumlah bantuan alat mesin pertanian tahun 2015 kepada kelompok tani dan gabungan kelompok tani (gapoktan) berupa alat mesin pertanian juga meningkat ribuan persen dari tahun 2014, sebanyak 80 ribu unit.

"Selain itu, tahun 2015 kita telah menyelesaian jaringan irigasi tersier lebih dari 2,6 juta hektare serta berbagai kegiatan dengan bantuan sarana produksi padi atau Saprodi berupa benih dan pupuk seluas empat juta hektare lebih," kata Amran.

Program bantuan alat mesin pertanian kepada petani dan Gapoktan sebagai upaya meningkatkan produksi jagung akan terus dilanjutkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.




Sumber: