Terjemahan

Tuesday, February 23, 2016

KEMENTAN PASTIKAN TAK ADA IMPOR BAWANG MERAH DI 2016



Bawang Merah
Bawang Merah

JAKARTA -- Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sudjono menegaskan pasokan bawang merah di sejumlah sentra produksi berlimpah.

Oleh karena itu, ia memastikan tidak perlu ada impor bawang merah di 2016. Termasuk tidak akan ada kelangkaan bawang merah di Maret 2016.

"Kalau ada pihak-pihak yang menyatakan akan ada kelangkaan pada Maret 2016, itu tidak benar, apalagi harus impor," kata dia sebagaimana dikutip dalam rilis yang diterima pada Selasa (23/2).

Ia tidak menampik adanya upaya yang mendorong pemerintah mengeluarkan rekomendasi impor bawang merah dengan menebar isu kelangkaan.

Tapi Kementan berencana tidak mengeluarkan rekomendasi impor bawang merah kepada Kementerian Perdagangan karena pasokan aman.

Dilaporkannya, pasokan melimpah di Cirebon, Brebes dan daerah lainnya. Sejauh ini pemerintah telah melakukan beragam pemantauan memastikan produksi cukup.

Di antaranya meninjau luas tanam agar kebijakan sesuai fakta di lapangan. Kementan juga memberi penyuluhan kepada para petani untuk mendorong peningkatan produksi.

Strategi tanam dirancang agar bawang merah tersedia setiap bulan. Di mana petani tidak menanam bawang merah secara bersamaan untuk menjaga stabilitas pasokan.

"Dengan begitu produksi stabil, tidak berlebihan ataupun kekurangan," ujarnya. Harga pun diharapkan juga stabil. 




Sumber:  


Thursday, February 18, 2016

WERENG PUSOKAN LIMA HEKTARE SAWAH DI BANTUL



Petani menunjukkan tanaman padinya yang rusak akibat serangan hama wereng.
Petani menunjukkan tanaman padinya yang rusak akibat serangan hama wereng. Antara/Siswowidodo

BANTUL -- Lahan pertanian padi seluas lima hektare di pedukuhan Baros, Desa Tirtohargo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami puso akibat serangan hama wereng batang cokelat yang muncul pada musim hujan ini.

"Di Desa Tirtohargo, sawah yang sudah gagal panen karena serangan wereng kurang lebih seluas lima hektare, sedangkan sepuluh hektare lainnya nyaris gagal panen," kata anggota Kelompok Tani Baros, Kristiyantoro, di Bantul, Rabu.

Menurut dia, lima hektare sawah yang gagal panen akibat hama penyakit pengisap air pada batang padi tersebut terjadi pada dua minggu lalu atau saat serangan wereng sedang parah-parahnya karena faktor kelembapan yang tinggi.

Ia mengatakan, sawah seluas 10 hektare yang nyaris gagal panen itu karena serangan wereng batang cokelat belum separah yang lima hektare, dan sementara masih bisa dikendalikan dengan penyemprotan pestisida secara massal oleh petani.

"Tanaman yang gagal panen usianya rata-rata berkisar 60 hari, atau sedang keluarnya bulir padi," katanya.

Ia mengatakan, karena sawah gagal panen, petani diperkirakan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah karena biaya produksi yang dibutuhkan sejak tanam hingga panen rata-rata Rp 30 juta sampai Rp 35 juta per hektare.

Sementara itu, berdasarkan rekapitulasi data serangan wereng batang cokelat di Bantul yang dihimpun Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul pada awal Februari, tanaman padi yang terserang wereng seluas 280 hektare dengan luas ancaman 40 hektare.

Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Widodo mengatakan, tanaman padi yang terserang wereng batang cokelat itu tersebar di empat kecamatan, yaitu Srandakan, Sanden, Kretak, dan Bambanglipuro.

"Wereng muncul karena faktor cuaca hujan ini, kelembapan tanaman picu perkembangbiakan wereng, upaya yang perlu dilakukan agar serangan tidak meluas, dengan gerakan penyemprotan pestisida terus-menerus," katanya.




Sumber:







Sunday, February 14, 2016

MENTAN BERI BANTUAN ALSINTAN DI DELI SERDANG


Mentan Amran Sulaiman
Mentan Amran Sulaiman 


DELI SERDANG -- Menteri Pertanian, Amran Sulaiman didampingi Pangdam I Bukit Barisan, Mayjend TNI Lodewik, meninjau lokasi Panen, Olah Tanah dan Tanam Padi menggunakan alsintan di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara.

Di tengah cuaca yang tidak baik, Mentan tetap kukuh menemui petani di Desa Tanjung Rejo. Sebelumnya Mentan mengunjungi Padang Lawas untuk melakukan kegiatan panen dan tanam padi.

Mengawali sambutannya, Mentan mengatakan semakin cintanya kepada petani kecil, cuaca bukan menjadi halangan. "Tadi memang heli yang kami tumpangi sempat 3 kali gagal mèndarat di tempat lokasi panen dan akhirnya mendarat di Polonia tapi saya bertekad tetap akan datang kelokasi walau malam hari", ujarnya.

Dalam peninjauan ini, Mentan dan rombongan meninjau areal panen dan olah tanam sekaligus memberikan bantuan alsintan termasuk 22 unit traktor roda dua, 4 unit mesin olah tanah, rice transplanter dan combine harvester dilanjutkan melakukan dialog dengan petani. 

Dalam dialog yang dilakukan dengan petani, Mentan menyampaikan harga gabah di tingkat petani sebesar Rp.3800/kg dan diharapkan jangan sampai jatuh. Untuk tetap menjaga harga tetap stabil Menteri Pertanian ini meminta kepada Bulog agar hadir di tengah petani bukan di tengah pengusaha, pintanya.

Kalau tahun 2014 alsintan yang diadakan pemerintah 4000 unit, tahun 2015 sebanyak 80000 unit, maka demi keberlanjutan peningkatan produksi, tahun 2016 ini Mentan berjanji akan memberikan bantuan 100ribu unit alsintan untuk seluruh Indonesia.

Selanjutnya Menteri Pertanian mengharapkan agar alsintan yang telah dibagikan agar dapat segera dimanfaatkan oleh petani dalam upaya meningkatkan produktivitas lahan usahataninya.

Hadir dalam kegiatan ini yakni Bupati Deli Serdang H. Ashari Tambunan, Plt. Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara, Aspan Sofian, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang Ir. Syamsul Bahri Hadir pula Kadivre Bulog Fatah Yasin dalam kesempatan ini dan unsur Muspida setempat.




Sumber: