Limbah Rumah Tangga sumber photo : http ://uwaiga23.wordpress.com |
1. Macam Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga terdiri dari 2 jenis yaitu Limbah Rumah Tangga Organik dan Limbah Rumah Tangga Anorganik.
Limbah rumah tangga terdiri dari 2 jenis yaitu Limbah Rumah Tangga Organik dan Limbah Rumah Tangga Anorganik.
Limbah Rumah Tangga Organik
adalah limbah yang terbuat dari bahan alami. Limbah
rumah tangga organik terdiri dari 2 jenis yaitu
mudah busuk dan tidak mudah busuk.
mudah busuk dan tidak mudah busuk.
a. Mudah busuk, seperti sisa makanan, sisa
sayuran, dedaunan, potongan rumput, dan kotoran hewan
b. Tidak mudah busuk, seperti kertas, dan
kayu
Limbah Rumah Tangga Anorganik
Limbah Rumah Tangga Anorganik
Adalah limbah yang terbuat dari bahan kimia. Limbah
rumah tangga anorganik terdiri dari 2 jenis, yaitu berbahaya dan tidak
berbahaya.
a. Berbahaya, seperti paku, bekas lampu
neon, pecahan kaca, sisa racun tikus atau serangga, obat kadaluarsa, batu
baterai
b. Tidak berbahaya, seperti plastik,
karet, botol plastik, besi dan baja.
2.
Program
Reduce, Reuse, Recovery, dan Recycle
Reduce adalah mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa
merusak lingkungan, seperti mengurangi pembelian barang yang tidak terlalu
dibutuhkan.
Reuse, adalah penggunaan
kembali barang yang sudah dibutuhkan, seperti pemberian baju bekas ke tingkat
panti asuhan dll, baju kakak dipakai oleh sang adik.
Recovery, adalah usaha perbaikan demi lingkungan, seperti
memperbaiki barang-barang yang sudah rusak, seperti sepatu jebol. Perbaikan
lahan kritis, Penanaman pohon bakau, dan penanaman pohon.
Recycle, adalah mendaur mendaur ulang limbah organik seperti
limbah hijauan, kotoran hewan menjadi pupuk kompos tanaman, daur ulang kertas menjadi
kertas kembali.
3.
Tujuan
Daur Ulang (Recycle)
Adapun beberapa tujuan daur ulang adalah sebagai berikut :
1.
Mengurangi
jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan.
2.
Mengurangi
penggunaan bahan atau sumber daya alam.
3.
Mendapatkan
penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat .
4.
Melestarikan
kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan tertentu.
5.
Menjaga
keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam lingkungan.
6. Mengurangi
sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat bertahan hingga 300
tahun ke depan.
4. Langkah Daur Ulang
Untuk memudahkan proses daur ulang dan pemanfaatan ulang,
langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Pemisahan
Limbah yang akan didaur ulang atau dimanfaatkan ulang dipisahkan dengan limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan. - Penyimpanan
Limbah yang sudah dipisahkan tadi disimpan dalam kotak yang tertutup. Usahakan setiap kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material limbah tertentu, misalnya kertas bekas atau botol bekas.
3. Pengiriman/Penjualan
Barang-barang yang sudah terkumpul dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan material bekas sebagai bahan baku atau dapat dijual atau diberikan ke pemulung.
Barang-barang yang sudah terkumpul dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan material bekas sebagai bahan baku atau dapat dijual atau diberikan ke pemulung.
5.
Macam-Macam Limbah Dan Manfaatnya (Melalui
Proses Daur Ulang)
- Kertas.
Semuajenis kertas dapat didaur
ulang, seperti kertas koran dan kardus.
- Gelas.
Botol kecap, botol sirup, dan
gelas / piring pecah dapat digunakan untuk membuat botol, gelas, atau piring
yang baru.
- Aluminium.
Kaleng bekas makanan dan minuman
dapat dimanfaatkan kembali sebagai kaleng pengemas.
- Baja.
Baja sisa kontruksi bangunan
akan berguna sebagai bahan baku pembuatan baja baru.
- Plastik.
Limbah plastik dapat dilarutkan
dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus (pengepakan) untuk berbagai
keperluan. Misalnya, dijadikan tas, botol minyak pelumas, botol minuman, dan
botol sampo.
6. Macam-Macam
Limbah Dan Manfaatnya (Tanpa Melalui Proses Daur Ulang)
Beberapa jenis limbah ada yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau
pun dilakukan melalui proses daur ulang. Berikut ini beberapa macam limbah yang
dapat dirasakan atau dimanfaatkan secara langsung.
- Ampas Tahu
Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak. Limbah tersebut
biasanya mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan hewan ternak.
- Eceng
Gondok
Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak. Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas. - Sampah Organik
Contohnya
daun-daunan dan kotoran ternak. Kedua jenis sampah itu dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Keuntungan
menggunakan pupuk organik yaitu tidak merusak kesuburan tanah.
7. Pengelolaan
Limbah Organik dengan Teknologi Superfarm
Pengelolaan limbah organik dengan teknologi superfarm dapat dimanfaatkan
menjadi pupuk kompos (padat), pupuk kompos (cair), dan pakan ternak.
- Pupuk Kompos (Padat)
a.
Bahan baku
:
Jenis Bahan Baku
|
Jumlah*
|
Keterangan
|
Limbah
Hijauan
|
9 karung
|
Potongan
rumput, dedaunan
|
Limbah
Sayuran
|
6 karung
|
Limbah
potongan bahan sayuran
|
Kotoran
Hewan
|
20 karung
|
Sapi,
kambing
|
Decomposer
SUPERFARM
|
1 liter
|
|
Air
|
Secukupnya
|
Pengencer
|
Keterangan lain
*Ukuran karung 50 kg
b. Alat Peralatan :
Jenis Alat
|
Jumlah
|
Keterangan
|
Mesin
Penghancur
|
1 unit
|
Pisau
atau Golok sebagai pengganti
|
Ayakan
pasir
|
1 unit
|
|
Gembor/Emret
|
2 pcs
|
Ukuran
10-15 liter
|
Terpal
Plastik
|
1 pcs
|
2 x 3 m
|
Cangkul
|
6 pcs
|
|
c. Cara Pembuatannya :
1)
Tumpuk
bahan kompos kotoran hewan
2)
Lalu
tumpuk hijauannya (limbah sayur dan dedaunan), lalu aduk. (total bahan ± 1 ton)
3)
Encerkan
1 liter Decomposer Superfarm ke dalam ± 100
liter air (tergantung kadar air dari bahan kompos), semakin basah bahan
kompos maka pencampuran airnya semakin sedikit. (ingat ! 1 liter Decomposer
untuk 1 ton bahan kompos)
4)
Semprotkan
dan aduk larutan Decomposer Superfarm tersebut ke bahan kompos secara merata
5)
Bahan
kompos teraduk dengan rata ditandai dengan apabila adonan (adukan bahan kompos)
diperas tidak mengeluarkan atau menetaskan air dan apabila setelah diperas tadi
bahan tidak mudah hancur atau tidak renyah dan rapuh (menjaga kadar air ± 30%).
6)
Tutup
kompos dengan rapat. Seperti terpal, atau karung.
7)
Ketinggian
tumpukkan kompos > 40 cm
8)
Setelah
2 hari kemudian buka penutup, lubangi tumpukan kompos secukupnya secara
vertikal atau dari atas hingga ke dasar dengan menggunakan batang bambu, lalu
biarkan terbuka selama 3 jam, dan ditutup rapat kembali
9)
Setelah
4 hari kemudian lakukan hal yang sama seperti setelah 2 hari
10) Hari ke-7 kompos sudah dapat (dicacah),
diayak dengan ayakan pasir, kemudian dimasukkan ke dalam karung dan juga siap
digunakan ke lahan atau dikemas untuk dipasarkan.
d.
Cara
penggunaan pupuk kompos (padat)
:
1)
Kompos
padat ditebarkan disekeliling batang tanaman sebanyak 2-5 kg per tanaman, dan
diberikan setiap 6 bulan sekali.
2)
Kompos
dapat dicampurkan pada media pot tanaman, sebanyak 1/3-2/3 dari volume pot atau
tergantung kebutuhan.
- Pupuk Kompos (Cair)
a.
Bahan baku
:
Jenis Bahan Baku
|
Jumlah*
|
Keterangan
|
Limbah
Hijauan
|
1 karung
|
Potongan
rumput, dedaunan
|
Limbah
Sayuran
|
1 karung
|
Limbah
potongan bahan sayuran
|
Kotoran
Hewan
|
1 karung
|
Kotoran Sapi,
kambing
|
Decomposer
SUPERFARM
|
0,5 liter
|
|
Urine
Sapi
|
5 liter
|
Ada lebih
baik
|
Air
|
Secukupnya
|
Pengencer
|
Keterangan lain
*Ukuran karung 50 kg
b.
Alat
Peralatan :
Jenis Alat
|
Jumlah
|
Keterangan
|
Drum
plastik
|
1 unit
|
Ukuran
150-200 liter
|
Pengaduk
|
1 pcs
|
Bambu
|
c. Cara pembuatan :
1)
Masukkan
kotoran ternak ke dalam drum, lalu isi air hingga batas atas drum.
2)
Campurkan
urine sapi/kambing, limbah hijauan, dan limbah sayuran, Decomposer Superfarm ke
dalam campuran drum tersebut
3)
Aduk
hingga rata, dan tutup sekedarnya (tidak rapat)
4)
Biarkan
selama 5 hari
5)
Kompos
cair siap digunakan.
d.
Cara
penggunaan pupuk kompos (cair)
:
1)
Pada
tahap awal, setiap pengambilan dilakukan pengenceran terlebih dahulu dengan air
sebanyak 1:1.
2)
Pengenceran
terus dilakukan seperti no.1 sampai isi drum berkurang hingga setengahnya.
3)
Lalu
isi air kembali pada drum tersebut hingga penuh
4)
Proses
pengucuran berikutnya dilakukan tanpa pengenceran
5)
Lakukan
penambahan air kembali jika isi drum berkurang hingga setengahnya (umumnya
untuk luasan 1000 m2, penambahan air hanya dilakukan 2-3 kali).
6)
Setelah
aplikasi selesai, tambahkan air kembali hingga penuh. Kemudian ditutup, dan
akan digunakan untuk pengucuran ke-2 (7-10 hari berikutnya).
7)
Pada
pengucuran ke-2, proses pengenceran tidak dilakukan. Selanjutnya lakukan
seperti no. 5 – 6.
8)
Setelah
pengucuran ke-3 selesai lakukan penambahan kembali bahan-bahan dengan dosis
yang sama seperti awal pembuatan kompos kucur.
9)
Kompos
cair diberikan pada pangkal dasar tanaman (gunakan gelas aqua (240 ml) atau
gembor/emret untuk penyiramannya).
10)
1
drum 200 liter hanya untuk luasan 1000 m2 saja. Untuk 1 hektar
diperlukan 10 drum dengan pola yang sama.
Catatan
: Aplikasi kompos kucur pada tanaman, digunakan pada 15
hari setelah tanam. Dan pengucuran bisa pada dasar tanaman maupun daun tanaman.
- Pakan Ternak
Jenis
limbah rumah tangga organik yang mudah busuk dan dapat dijadikan pakan ternak
adalah sebagai berikut :
Jenis Limbah Rumah Tangga
|
Proses
|
Untuk Hewan
|
Produk Superfarm
|
Cara Pemakaian
|
Manfaat
|
Nasi, Sayur Kacang
|
Pengeringan
|
Ayam, dan bebek
|
Aves Pedaging
|
3-5 cc per liter air minum
|
Anti stress ternak, nafsu
makan bertambah, mengurangi tingkat kematian, dan cepat tumbuh
|
Nasi, Ikan, Sayuran basah
|
Curah (masih basah)
|
Ikan Lele, ikan patin
(Pembesaran)
|
Stimulan Tambak
|
1 tutup per 10 kg pakan basah
|
|
Potongan Rumput
|
Segar
|
Kambing
|
Cattle Pedaging
|
3-5 cc per liter air minum
|
Daftar Pustaka
Khazanah Agronom PT GAI, 2009
Akuinginhijau.org
Sarjanaku.com
Info lanjut hub. :
Suheil Qosim Dalimunthe, SP
Email : suheil@superfarm.co.id
HP : (0812 6005 0922)
Kunjungi
:
Penanggulangan limbah rumah tangga dapat disertakan dalam kegiatan gotong royong di tingkat RT
ReplyDelete