Ilustrasi kedelai. ANTARA/Rivan Awal Lingga |
Jakarta - Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia bisa swasembada kedelai pada 2018 dengan penyaluran bantuan benih dan sarana produksi kepada petani.
"Kami optimistis target swasembada kedelai bisa terealisasi melalui dukungan bantuan kepada petani," kata Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian Jamil Musanif, di Lebak, Jumat 8 Januari 2016.
Selama ini, produksi komoditas kedelai tahun ke tahun meningkat melalui intervensi pemerintah untuk membantu dukungan bantuan kepada petani. Saat ini, produksi kedelai untuk kebutuhan dalam negeri masih dipasok dari Amerika Serikat.
Karena itu, pemerintah mendorong agar petani mampu mengembangkan tanaman kedelai guna memenuhi kebutuhan pasar domestik. "Kita yakin produksi kedelai bisa berswasembada karena didukung lahan begitu luas," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini pemerintah menargetkan produksi kedelai sebanyak 1,5 juta ton per tahun dan petani harus mampu meningkatkan produktivitas pertaniannya.
Untuk mencapai produktivitas tersebut petani dituntut menerapkan teknologi serta penggunaan pupuk berimbang. Selain itu juga menggunakan varietas benih unggul sehingga menghasilkan produksi yang berkualitas. "Kami minta petani meningkatkan produksi dan produktivitas, juga menambah lahan untuk mengembangkan kedelai," ujarnya.
Menurut dia, saat ini sumber daya manusia (SDM) petani kedelai sudah menguasai penggunaan teknologi untuk mendongkrak produktivitas pangan. Namun, kendala di lapangan terjadi penyempitan lahan pertanian karena terjadi beralih fungsi.
Karena itu, pemerintah akan melakukan pendataan luas lahan baku secara akurat sehingga bisa terselamatkan lahan untuk ditanami tanaman pangan. "Kami minta pemerintah daerah juga dapat mencegah beralih fungsi lahan itu melalui peraturan daerah (perda)," katanya.
Ia menyebutkan, saat ini produktivitas kedelai rata-rata nasional 1,3 ton per hektar, sehingga diharapkan 2018 bisa berswasembada kedelai, dan terus diupakan lebih tinggi melalui menerapkan teknologi budidaya komoditi tersebut.
Kepala Seksi Produksi dan Palawija Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Irwan Riyadi menjelaskan pemerintah telah membantu kelompok tani di 17 kecamatan dengan luas areal 1.500 hektare. Bantuan ini, guna mendongkrak produksi kedelai dan bisa memenuhi pasar lokal.
Ia mendorong petani agar mengembangkan budidaya kedelai agar bisa memenuhi pasar lokal karena saat ini permintaan kedelai untuk bahan baku tahu dan tempe cukup tinggi, sehingga peluang itu bisa dijadikan sumber pendapatan ekonomi petani. "Kami prihatin jika petani itu tidak mampu memenuhi permintaan pasar, padahal lahan di Lebak begitu luas," katanya.
No comments:
Post a Comment