Petani menunjukkan tanaman padinya yang
rusak akibat serangan hama wereng. Antara/Siswowidodo
BANTUL
-- Lahan pertanian padi seluas lima hektare di pedukuhan Baros, Desa
Tirtohargo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami puso akibat
serangan hama wereng batang cokelat yang muncul pada musim hujan ini.
"Di
Desa Tirtohargo, sawah yang sudah gagal panen karena serangan wereng kurang
lebih seluas lima hektare, sedangkan sepuluh hektare lainnya nyaris gagal
panen," kata anggota Kelompok Tani Baros, Kristiyantoro, di Bantul, Rabu.
Menurut
dia, lima hektare sawah yang gagal panen akibat hama penyakit pengisap air pada
batang padi tersebut terjadi pada dua minggu lalu atau saat serangan wereng
sedang parah-parahnya karena faktor kelembapan yang tinggi.
Ia
mengatakan, sawah seluas 10 hektare yang nyaris gagal panen itu karena serangan
wereng batang cokelat belum separah yang lima hektare, dan sementara masih bisa
dikendalikan dengan penyemprotan pestisida secara massal oleh petani.
"Tanaman
yang gagal panen usianya rata-rata berkisar 60 hari, atau sedang keluarnya
bulir padi," katanya.
Ia
mengatakan, karena sawah gagal panen, petani diperkirakan mengalami kerugian
hingga ratusan juta rupiah karena biaya produksi yang dibutuhkan sejak tanam
hingga panen rata-rata Rp 30 juta sampai Rp 35 juta per hektare.
Sementara
itu, berdasarkan rekapitulasi data serangan wereng batang cokelat di Bantul
yang dihimpun Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul pada awal Februari, tanaman
padi yang terserang wereng seluas 280 hektare dengan luas ancaman 40 hektare.
Koordinator
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian dan Kehutanan
Bantul Widodo mengatakan, tanaman padi yang terserang wereng batang cokelat itu
tersebar di empat kecamatan, yaitu Srandakan, Sanden, Kretak, dan
Bambanglipuro.
"Wereng
muncul karena faktor cuaca hujan ini, kelembapan tanaman picu perkembangbiakan
wereng, upaya yang perlu dilakukan agar serangan tidak meluas, dengan gerakan
penyemprotan pestisida terus-menerus," katanya.
Sumber:
No comments:
Post a Comment