YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Salah satu masalah
dalam pengembangan peternakan guna mendukung Percepatan Swasembada
Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) 2014 adalah ketersediaan lahan.
Perkebunan kelapa sawit melalui sistem integrasi sapi dan kelapa sawit
menjadi potensi besar yang dapat dijadikan sebagai areal pengembangan
sapi.
''Perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat luas dan
berpotensi diintegrasikan dengan pemeliharaan ternak, terutama ternak
sapi,'' papar Ir I Gede Suparta Budisatria MSc PhD di auditorium
Fakultas Peternakan UGM pada seminar nasional ''Reformasi Konsep Program
Integrasi Perkebunan-Peternakan''.
Beberapa perkebunan, katanya,
telah menerapkan integrasi perkebunan-ternak dengan pola yang
berbeda-beda. Beberapa perkebunan kelapa sawit saat inipun telah
melakukan program integrasi sapi dan kelapa sawit dengan istilah SISKA
(Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit). ''Berbagai kajian menunjukkan
pelaksanaan SISKA mampu memberikan peningkatan produksi baik bagi
perkebunan kelapa sawit maupun ternak sapi,'' ungkapnya.
Seminar
''Reformasi Konsep Program Integrasi Perkebunan-Peternakan'' merupakan
seminar dalam rangka dies ke-43 Fakultas peternakan UGM sekaligus
sebagai upaya mengevaluasi pelaksanaan integrasi yang sudah dilakukan
dan berusaha mencari sistem integrasi yang tepat.
Seminar hasil
kerjasama Fakultas Peternakan UGM dan Bank Rakyat Indonesia menghadirkan
pembicara kunci Dr Agus Suherman perwakilan Kementerian BUMN untuk
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Peternakan dan Perkebunan,
Prof Dr Zaenal Bachruddin, Direktur utama PT Widodo Makmur Ir Tumiyo
MBAY Bupati Wajo, para pengusaha sapi potong, akademisi, LSM dan
mahasiswa.
Agus Suherman mengatakan, sesuai peraturan yang ada
maka pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Peternakan
dan Perkebunan (PKBL) merupakan kewajiban perusahaan. UU Nomor 40 tahun
2007 tentang perseroan terbatas mewajibkan setiap perusahaan untuk
menjalankan program tanggungjawab sosial dan lingkungan.
Dekan
Fakultas Peternakan UGM Prof Dr Ir Ali Agus DAA DEA, capaian masyarakat
Indonesia di bidang pangan masih menjadi persoalan besar. ''Kita
berharap Fakultas Peternakan UGM bergerak cepat, melakukan sesuatu untuk
perkembangan yang diinginkan. Terlebih tidak lama lagi tahun 2014/2015
telah memasuki pasar bebas Asia,'' katanya.
Program integrasi
perkebunan sawit dan sapi sesungguhnya telah diancang sejak tahun 1989.
Dengan program itu diharapkan mampu mendukung program swasembada daging
tahun 2014 di Indonesia. ''Kita semua berharap dengan program ini mampu
memberdayakan sumberdaya manusia, peternak lokal dan sumberdaya alam
dengan mengutamakan 3T Terluar, Terdepan dan Tertinggal,'' tambahnya.
(
Bambang Unjianto / CN34 / JBSM )
sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/11/09/134993/Program-Sawit-Sapi-Percepat-PSDSK-tahun-2014
No comments:
Post a Comment